RSS

Waspada !!! Kita di Mata Matai

21 Oct
Waspada !!! Kita di Mata Matai

Spionase

Apakah kita sadar bahwa para penguna Smart Phone di mata matai ? setiap jejak aktifitas bahkan lokasi anda saat ini bisa di ketahui ? inilah bagai mana pihak google , dll  dengan leluasa mengobok obok kita , lalu bagai mana mungkin ? cara nya seperti apa ? mereka melakukan “spionase” mari kita ulas ;

ini-cara-google-memata-matai-penggunanya-W1KwqFxSt0

Apabila saatnya nanti menu location history resmi diaktifkan di Google Maps, maka aplikasi peta garapan Google itu dapat digunakan untuk melacak lokasi penggunanya secara real-time. Seolah seperti memata-matai, Google Maps akan mengikuti jejak penggunanya dari satu tempat ke tempat lain.

Dilansir laman T3, Kamis (23/7/2015), Nantinya, pengguna dapat mengaktifkan pilihan bernama Real-time routines yang terdapat dalam menu side-bar. Pengguna dapat mengakses menu Options, My Places, lalu Your Timeline dalam Google Maps.

Setelah diaktifkan fitur Your Timeline akan melacak tempat-tempat yang pengguna datangi selama perangkat mobile mereka aktif. Bergulir di desktop dan Google Maps versi Android, Google Location History akan mudah menavigasi kedatangan dan kepergian penggunanya.

Fitur tersebut bahkan mampu menebak bagaimana pengguna melakukan perjalanan mereka, apakah dengan bus, kereta, ataupun berjalan kaki. Meski seperti dimata-matai, Google menjamin fitur tersebut bersifat pribadi dan hanya akan dapat dilihat oleh penggunanya.

Jika ingin kembali menonaktifkan fitur Google yang dapat melacak lokasi pribadi ini pengguna dapat pergi ke website myaccount.googgle.com dan di website itu Anda dapat mengakses dan mengelola pengaturan History Location, dan pengaturan Google lainnya.

Disamping pihak Google yang melakukan “spionase” kepada para penguna Hnad phone Android , banyak pula pihak pihak yang mencoba memanpaat kan sisi kelemahan / kelabihan System Oprasi android di HP sebut saja NSA

NSA Prism Tech Companies

NSA

Sebuah dokumen terbaru yang dibocorkan Edward Snowden mengungkapkan bahwa badan intelijen National Security Agency (NSA) telah lama mengawasi para pengguna perangkat Android. Proses memata-matai pengguna Android tersebut berada di bawah program Global Surveillance yang dilakukan NSA.

Lebih jauh dipaparkan, dalam bocoran dokumen rahasia itu terlihat rangkaian rencana NSA untuk menyusup ke dalam akun para pengguna layanan Google (Gmail) dan toko aplikasi Samsung App Store. NSA terbukti berusaha menanamkan spyware (malware mata-mata) pada sistem kedua layanan tersebut.

Dikutip dari laman The Hacker News, Jumat (22/5/2015), NSA tidak bekerja sendirian dalam memata-matai pengguna Android. Sebuah kelompok hacker yang diketahui bernama `Network Tradecraft Advancement Team` (NTAT) diduga bekerja sebagai operator aksi intelijen tersebut.

Bahkan, NSA juga didukung oleh `Five Eyes `, organisasi besar yang melingkupi badan intelijen dari lima negara Adi Daya, yakni Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan Australia.

Menurut laporan CBS News, Five Eyes memang sudah memfokuskan operasi pengawasan mereka kepada para pengguna smartphone Android sejak lima tahun terakhir.

NTAT diklaim telah berulangkali terbukti mencoba untuk membobol server yang digunakan oleh Google dan Samsung App Store. Mereka berusaha menyusup ke dalam aplikasi-aplikasi populer yang banya diunduh oleh pengguna Android.

Dengan begitu, spyware yang mereka tanamkan akan dapat dengan mudah menjangkiti smartphone Android milik pengguna melalui sistem update aplikasi.

cap2-590x331

Bahkan ada aplikasi yang sengaja di buat dan disamarkan untuk tujuan yang sama , sebuah berita yang di rilis oleh seorang Bloger (Szymon Sidor)

Buat anda yang sering selfie, sebaiknya anda berhati-hati karena ternyata kamera anda dapat dimanfaatkan oleh oleh penjahat untuk memata-matai anda. Baru-baru ini seorang mahasiswa Universitas Cambridge, Szymon Sidor, dalam blognya merilis informasi yang mengkonfirmasi bahwa aplikasi Androidnya bisa mengambil gambar walaupun ketika layar itu mati dapat bekerja dengan baik.

Aplikasi ini bekerja dengan menggunakan layar kecil untuk melihat hanya sekitar 1 x 1 pixel untuk membiarkan kamera tetap aktif di belakang layar. Ponsel pintar yang banyak beredar di pasaran biasanya dilengkapi dengan dua kamera (depan dan belakang).

Suatu tren yang sedang berkembang di masyarakat saat ini adalah selfie, yaitu mengambil foto sendiri dengan menggunakan kamera digital atau kamera ponsel. Pengguna biasa menyebarkan foto-foto hasil selfie ini dengan aplikasi populer seperti Path dan Instagram. Perilaku ini yang sering dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan.

Spyware yang saat ini terkenal adalah Blackshades, yang digunakan oleh hacker secara sembunyi-sembunyi untuk merekam atau mengambil foto korban menggunakan webcam. Namun menurut laporan yang dirilis Sidor, adalah mengenai aplikasi Android yang digunakan Sidor dapat membajak kamera ponsel pintar atau tablet sama seperti yang dilakukan oleh Blackshades.

Namun OS yang terdapat pada Android tidak mengijinkan sebuah kamera merekam atau mengambil gambar tanpa menjalankan mode preview. Sidor lalu menemukan cara untuk menampilkan tampilan mode preview dengan sangat kecil yang sangat susah untuk dilihat dengan mata telanjang.

Sidor mendemontrasikan aplikasi ini menggunakan ponsel pintar dengan perangkat Android, ponsel yang digunakan adalah Nexus 5.

Sidor mengakui hasil kerja aplikasi ini sangat menakutkan. “Hasil ini sangat luar biasa dan menakutkan di sisi lain. Anda tetap bisa mengambil gambar selama pixel tetap ada,” ungkap Sidor pada blognya.

Sidor menyarankan tim Google Android untuk memperbaiki celah ini, karena membiarkan kamera tetap berjalan di layar belakang tanpa pemberitahuan bisa menyebabkan perilaku yang tidak diinginkan oleh pengguna. Selain aplikasi yang dikembangkan oleh Szymon Sidor, aplikasi spyware yang dapat digunakan pada Android adalah mSpy, yang dapat memberi akses kepada pembobol untuk mengirimkan pesan, lokasi dan bahkan mengambil rekaman suara dari ponsel pintar korban.

Aplikasi-Ini-Bisa-Lacak-Orang-Yang-Memata-matai-Perangkat-Anda

Ada lagi sebuah aplikasi yang di rancang oleh ; International Mobile Subscriber Identity (IMSI) dengan nama : “SnoopSnitch”

“SnoopSnitch” dapat mendeteksi International Mobile Subscriber Identity (IMSI) dengan mengawasi secara detil jika seseorang memata-matai perangkat Anda. IMSI diklaim paling berbahaya dalam sisi keamanan dan dapat “menguping” di perangkat yang Anda gunakan untuk menyadap lalu lintas ponsel dan melacak aktivitas pengguna smartphone.

Ahli keamanan baru-baru ini mengungkapkan cacat keamanan besar-besaran yang bisa membiarkan hacker mendengarkan panggilan pribadi dan membaca pesan teks (SMS) pada jaringan mobile. Salah satu cara di mana hacker tersebut mendapatkan akses ke informasi tersebut adalah dengan menggunakan IMSI atau menurut istilah hacker adalah ‘ikan pari’.

Dengan aplikasi SnoopSnitch yang dikembangkan oleh Security Research Labs, dapat mendeteksi IMSI dan memperingatkan pengguna smartphone jika perangkat mereka memberikan informasi pribadi mereka dan menghubungkan aktifitas yang dilakukan ke pihak ketiga anonim (si penguping). Aplikasi ini bisa melakukan pemindaian sinyal yang menunjukkan peralihan dari menara yang sah/resmi untuk kemudian dialihkan oleh IMSI, di mana informasi dari smartphone pengguna kemudian dapat dikumpulkan dan disadap.

Aplikasi SnoopSnitch saat ini bisa bekerja di perangkat Android berbasis chipset processor Qualcomm seperti Sony dan Samsung Galaxy, dan kompatibel untuk perangkat berbasis sistem operasi Android v4.1-4.4. Anda dapat mendownloadnya gratis di Google Play Store.

Ini menjadi dilema besar bagi kita yang tentunya semua berpulang pada kita sendiri “hidup itu pilhan” , dan mengikuti perkembangan jaman dalam hal teknologi juga adalah kebutuhan tapi se hebat apapun teknologi “spionase” tidak ada yang lebih hebat dari kuasa Alloh atas seluruh semesta alam , kita mungkin di tuntut lebih bijak dalam menentukan pilihan dalam hidup juga gaya hidup itu sendiri harus di dasari nilai nilai dan hakekat keimanan , tinggal pilih “Mengikuti revolusi Teknologi tapi di mata matai , atau tidak mengikuti revolusi teknologi tapi kita dengan leleuasa bersembunyi?” jawabanya ada dalam diri kita .

images

 
Leave a comment

Posted by on October 21, 2015 in TeknoUpdate

 

Leave a comment